Cara menjawab somasi menjadi hal penting karena hal ini berkaitan dengan status hukum seseorang, baik pengirim atau penerima somasi. Somasi adalah peringatan tertulis dari pengacara yang mendapatkan mandat dari klien mereka kepada pihak lain agar memenuhi kewajiban hukum atau perjanjian dalam waktu tertentu.
Pihak yang mendapat somasi harus dapat menjawab dengan benar supaya terhindar dari tuntutan hukum lebih lanjut. Tuntutan hukum tersebut termasuk gugatan perdata atau laporan pidana.
Dasar Hukum Somasi
Somasi yang diajukan oleh seseorang kepada pihak lain memiliki dasar hukum. Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) mengatur somasi dengan menyebutkan “Debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah atau dengan akta sejenis, atau karena kekuatannya sendiri jika perikatan mewajibkan demikian.”
Artinya, somasi merupakan bentuk peringatan hukum resmi yang menjadi syarat sebelum pihak penggugat dapat membawa perkara ke pengadilan.
Tujuan Somasi
Tujuan seorang klien yang mengajukan somasi lewat pengacara adalah
- Pihak yang dianggap wanprestasi memiliki kesempatan terakhir dalam memenuhi kewajibannya tanpa melalui proses hukum.
- Meminimalisir adanya gugatan dengan memberi kesempatan untuk melakukan penyelesaian secara damai.
- Pembuktian itikad baik dari pengirim somasi saat diminta di pengadilan
- Memberi batasan akan tanggung jawab hukum, karena tanggal pengajuan somasi adalah acuan dimulainya kelalaian atau in mora.
Tahapan dan Cara Menjawab Somasi
Sebagai pihak yang mendapatkan somasi, tentu harus ada tanggapan secara cepat sebelum dianggap sebagai pihak yang lalai dan harus berurusan dengan hukum. Beberapa cara untuk menjawab somasi secara benar adalah:
1. Memahami Isi Somasi dengan Teliti
Penerima somasi dapat memeriksa detail pengirim somasi tersebut, termasuk identitas sebagai pribadi atau badan hukum. Setelah itu, penerima dapat memeriksa pokok permasalahan yang tercantum dalam somasi tersebut, semisal utang piutang, pelanggaran kontrak, wanprestasi, atau perbuatan hukum lain. Setelah itu, pastikan mengidentifikasi tuntutan utama dari somasi tersebut seperti skema pembayaran atau pengembalian barang. Perhatikan juga batas waktu untuk penyampaian tanggapan atas somasi tersebut dimana biasanya pengirim somasi memberi waktu kurang lebih tujuh hari.
2. Evaluasi Hukum
Minta bantuan pengacara untuk memeriksa dokumen perjanjian atau kontrak yang menjadi dasar somasi. Pengacara akan membantu mengkaji posisi hukum, dimana penerima somasi memang benar lalai atau pihak pengirim yang sebenarnya melanggar kesepakatan. Hal ini penting terlebih jika ada ancaman pidana dalam somasi tersebut. Pengacara juga akan membantu untuk mengumpulkan bukti pendukung dan saksi.
3. Penyusunan Surat Jawaban Somasi
Pengacara akan membantu menyusun surat jawaban somasi sebagai dokumen hukum resmi untuk klarifikasi atau bantahan akan tuduhan dalam somasi. Surat tersebut harus disusun secara objektif serta berbasis fakta hukum. Struktur umum surat jawaban somasi terdiri dari:
- Kop surat
- Identitas penerima dan pengirim.
- Nomor dan tanggal surat somasi yang dijawab.
- Uraian tanggapan terhadap isi somasi secara poin-per-poin.
- Pernyataan sikap hukum seperti bantahan atau klarifikasi, atau bersedia melakukan penyelesaian secara damai
- Penutup dan tanda tangan resmi.
4. Pengiriman Jawaban Somasi Secara Resmi
Pengiriman jawaban somasi harus lewat jalur resmi dan tercatat seperti email atau kurir untuk menjamin adanya bukti pengiriman. Apabila pengacara yang mengirimkannya, maka surat tersebut dikirim lewat kantor kuasa hukum.
5. Tindak Lanjut
Setelah pengiriman jawaban somasi, maka akan ada tindakan lanjutan. Yang pertama adalah masalah selesai tanpa gugatan atau mediasi atau tetap ada panggilan gugatan ke pengadilan. Khusus untuk panggilan gugatan ke pengadilan, maka surat jawaban somasi dapat disertakan sebagai barang bukti.
Jasa Pengacara Andal Untuk Menjawab Somasi
Penerima somasi tidak dapat menganggap remeh gugatan karena hal tersebut bukan formalitas semata. Menanggapi somasi pun tetap harus berhati-hati karena ada kaitannya dengan hukum yang berlaku di indonesia. Menyewa jasa pengacara andal tentu menjadi langkah bijaksana untuk melindungi hak dan reputasi penerima somasi.
Best Legal hadir dengan tim pengacara andal yang telah berpengalaman dalam menjawab somasi dengan memahami isi somasi sekaligus menyiapkan bukti untuk menjawab somasi tersebut. Pengacara dapat memberikan tanggapan secara profesional dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Dengan demikian, pengacara dapat membela klien untuk menunjukkan itikad baik dan juga memperkuat posisi hukum jika sengketa berlanjut ke pengadilan. Dengan menyewa jasa pengacara dari Best Legal, klien dapat dengan yakin melangkah tanpa khawatir melakukan langkah-langkah yang bertentangan dengan hukum.
Tips Menjawab Somasi
Penerima somasi harus mengetahui cara menjawab somasi, yaitu:
- Jangan panik atau terburu-buru menjawab tanpa bantuan pengacara yang dapat menganalisis hukum.
- Gunakan bahasa profesional dan tidak emosional.
- Jangan mengakui kesalahan jika posisi hukum belum jelas.
- Simpan seluruh korespondensi untuk arsip hukum.
- Tanggapi somasi supaya tidak dianggap menghindar dari itikad baik
- Jangan membalas dengan ancaman atau penghinaan.
- Jangan menyebarluaskan isi somasi tanpa izin, karena bisa melanggar etika hukum dan privasi.
- Jangan memberikan jawaban tanpa bukti pendukung yang kuat.
FAQ Tentang Cara Menjawab Somasi
- Apa yang terjadi jika penerima somasi tidak memberi tanggapan? Pihak pengirim dapat langsung menggugat ke pengadilan.
- Apakah penerima somasi wajib mengirim jawaban somasi melalui surat resmi? Ya, agar tercatat secara hukum dan menjadi bukti itikad baik.
- Apakah jawaban somasi bisa dikirim lewat email? Bisa, asalkan dikirim dari alamat resmi dan disertai bukti pengiriman.
- Berapa lama jangka waktu menjawab somasi? Umumnya 3–7 hari sejak diterima, tergantung isi surat somasi.
- Apakah perlu pengacara untuk menjawab somasi? Pengacara andal sangat disarankan untuk membantu menjawab somasi demi menjaga ketepatan hukum.



